Pada bentuknya sebagai penyakit,
perfeksionisme dapat menyebabkan seseorang memiliki perhatian berlebih
terhadap detail suatu hal dan bersifat obsesif-kompulsif , sensitif
terhadap kritik, cemas berkepanjangan, keras kepala, berpikir sempit dan
suka menunda. Hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan dalam hal
apapun. Orang yang potensial namun perfeksionis akan terhambat
kemampuannya. Hasrat menciptakan produk, website atau
konten terbaik adalah hal yang perlu, namun seorang perfeksionis akan
menemukan banyak rintangan yang sama sekali tidak perlu.
Masalah
perfeksionis adalah tindakannya yang cenderung suka menunda-nunda dan
akhirnya capek sendiri. Obsesinya akan kesempurnaan menjadi beban pikiran dan meletihkan perasaannya. Orang perfeksionis akan cepat kehabisan energi karena terus cemas tentang bagaimana menyempurnakan website-nya atau berpikir seandainya dulu saya begini atau begitu.
------------------------------
Penelitian Trinity Western University di Kanada mengungkap, seseorang mencoba untuk menjadi sempurna akan mengalami stres mental yang jauh lebih tinggi. "Perfeksionis
adalah pribadi yang sangat kritis pada dirinya sendiri. Mereka tidak
akan pernah puas dengan apa yang sudah dilakukannya," kata Prem Fry,
profesor psikologi dari Trinity Western University, seperti dikutip dari
NY Daily News.
Perfeksionisme membuat seseorang memiliki keengganan untuk meminta bantuan orang lain ketika menghadapi masalah. Hal ini terkadang membuatnya makin tertekan,
sementara masalah tak kunjung selesai dan bertambah rumit.
"Perfeksionisme adalah kebaikan yang harus dipuji. Tapi di luar batas
tertentu, hal itu bisa menjadi bumerang dan penghalang," kata Fry.
------------------------------
Perfeksionis,
boleh dikatakan suatu sifat atau problem kejiwaan dalam diri manusia
yang hampir selalu memiliki kesempurnaan. Bagi Anda yang memiliki sifat
atau perilaku perfeksionis, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan
yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut ciri-ciri orang perfeksionis :
- Selalu bekerja dengan sepenuh hati dan totalitas
- Berambisi untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan
- Cenderung memaksakan diri untuk melakukan segalanya, walaupun sebenarnya sudah di luar batas kemampuannya
- Mudah sekali kecewa, jika ada satu atau sedikit kekurangan saja, yang walaupun di mata orang lain biasa saja
- Cenderung sulit untuk rela mendelegasikan tugas atau pekerjaannya kepada orang lain
- Cenderung tidak mudah percaya atau terkadang meremehkan kemampuan orang lain
- Mudah emosi dan sering egois
Sifat
perfeksionis tidak selalu mengerjakan semuanya dengan sempurna dan juga
bukanlah hal yang jelek, namun mungkin bisa sedikit dikurangi atau
dikontrol agar tidak sampai merugikan orang lain. Untuk mengontrol sifat
perfeksionis, mungkin Anda dapat melakukan hal berikut ini:
- Refreshing dan lebih santai sehingga setiap masalah tidak selalu harus dihadapi dengan serius dan bermuka tegang. Anda bisa berbagi dengan kawan atau bersenda gurau, melontarkan humor ringan ketika Anda bergaul dengan orang lain. Atau jika Anda masih terbilang orang sibuk, Anda dapat sedikit bersantai dengan membaca buku humor atau film lucu. Atau mungkin Anda dapat pergi ke luar kota, atau mengikuti kegiatan lainnya di luar rumah.
- Anda juga dapat bergabung dengan organisasi, perkumpulan anak muda, atau kelompok arisan, dan sebagainya untuk belajar mengenai pembagian kerja dalam kelompok, agar nantinya Anda tidak mudah untuk meremehkan kemampuan orang lain. Anda dapat mulai belajar untuk mempercayai kemampuan seseorang untuk membantu Anda, seperti meyakini kemampuan Anda.
- Bersikap terbuka, baik saran atau kritikan, dan nasihat yang membangun. Jadikanlah saran dan kritik untuk membangun dan sebagai acuan produktivitas dan semangat kerja Anda, bukan sebagai alasan untuk merendahkan Anda.
Seseorang yang
perfeksionis, cenderung untuk menginginkan semuanya berjalan sempurna
dan untuk itu mereka harus melakukannya sendiri, dan akan terus berusaha
hingga membuatnya tampak sempurna baginya, walaupun menurut orang lain,
sudah baik dan masih dalam kondisi yang wajar. Untuk itu, diperlukan
usaha yang berkelanjutan agar Anda dapat mengubah sedikit demi sedikit
kepribadian perfeksionis, menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar